Sering Rebahan Bisa Picu Nyeri Sendi di Usia Muda

Rebahan memang terasa menyenangkan setelah seharian bekerja. Namun, terlalu sering melakukannya bisa menjadi penyebab nyeri sendi tanpa disadari. Banyak orang mengira nyeri sendi hanya menyerang orang tua, padahal riset menunjukkan bahwa gaya hidup kurang gerak bisa memicu gangguan sendi sejak usia muda.

Kenapa Terlalu Lama Duduk Bisa Sebabkan Nyeri Sendi?

Orang yang duduk lebih dari empat jam per hari berisiko 25–60% lebih tinggi mengalami osteoarthritis lutut dibanding yang lebih aktif. Saat duduk lama, aliran darah ke otot dan sendi berkurang. Akibatnya, nutrisi untuk jaringan sendi tidak tersalurkan dengan baik dan menimbulkan nyeri sendi. Sendi yang jarang digerakkan kehilangan elastisitas dan pelumasan alami. Inilah yang membuat sendi lebih mudah kaku dan nyeri.

Proses Terjadinya Nyeri Sendi Secara Diam-Diam

Kartilago atau bantalan sendi butuh tekanan alami agar tetap kuat. Jika tubuh jarang bergerak, kartilago menipis perlahan tanpa gejala awal. Selain itu, otot di sekitar sendi melemah karena jarang digunakan, sehingga postur tubuh tidak seimbang. Hal ini membuat sendi bekerja lebih berat dan akhirnya menimbulkan nyeri sendi. Kondisi ini bisa mempercepat kerusakan sendi lutut hingga dua kali lipat.

Tanda Awal Nyeri Sendi yang Sering Diabaikan

Waspadai gejala ringan berikut yang bisa jadi tanda awal nyeri sendi:

  • Sendi terasa kaku setelah duduk lama
  • Nyeri ringan saat berjalan atau naik tangga
  • Sendi berbunyi saat digerakkan
  • Rasa pegal setelah rebahan lama

Cara Efektif Mencegah Nyeri Sendi di Usia Muda

1. Ubah Rebahan Jadi Recovery Aktif

Lakukan peregangan ringan setiap 30 menit. Micro Break durasi 1 hingga 2 menit tiap setengah jam dapat menjaga aliran darah dan mencegah nyeri sendi.

2. Gunakan Meja Kerja Fleksibel

Standing desk dapat menurunkan tekanan lutut hingga 20%.

3. Perkuat Otot Penopang Sendi

Lakukan latihan sederhana seperti wall-squat, yoga, atau resistance band. Aktivitas ini membantu menstabilkan sendi dan mencegah nyeri sendi kronis.

4. Konsumsi Nutrisi Anti-Inflamasi

Perbanyak makanan tinggi omega-3 (ikan laut, biji chia), vitamin D, dan kolagen alami. Zat gizi ini membantu menjaga elastisitas dan pelumasan sendi.

Solusi Praktis: CITO Home Service & Ready Dokter

Kini pemeriksaan dan konsultasi nyeri sendi bisa dilakukan dari rumah. Melalui layanan CITO Home Service, Anda bisa melakukan pemeriksaan tanpa antre. Selain itu, dengan menggunakan Ready Dokter, anda dapat berkonsultasi langsung tentang nyeri sendi, postur tubuh, dan gaya hidup sehat. Layanan ini mencakup evaluasi postur, fleksibilitas sendi, hingga rekomendasi terapi pencegahan yang disesuaikan dengan aktivitas harian.

💡 Jaga sendi tetap aktif, agar hidup tetap dinamis.

 

Innovation for Happiness

    Ready Dokter, Konsultasi Online