peyakit cuaca ekstrem

Perubahan cuaca yang tak menentu dari panas terik, kelembapan tinggi, hingga hujan deras yang berkepanjangan bisa berdampak langsung pada kesehatan. Tubuh dipaksa beradaptasi dengan kondisi yang berubah drastis, sehingga lebih rentan terhadap berbagai penyakit.

Agar tetap sehat di tengah cuaca yang tak bisa diprediksi, kenali 10 penyakit yang sering muncul akibat cuaca ekstrem dan bagaimana cara mencegahnya.

1. Heatstroke (Sengatan Panas)

Saat suhu udara sangat panas, tubuh bisa kesulitan mengatur suhu internalnya. Jika terlalu lama terpapar, kondisi ini bisa menyebabkan heatstroke, yaitu keadaan darurat medis yang ditandai dengan kulit panas, pusing, mual, bahkan kehilangan kesadaran.

Pencegahan:

  • Hindari beraktivitas di bawah sinar matahari langsung terlalu lama.
  • Minum banyak air agar tubuh tetap terhidrasi.
  • Gunakan pakaian longgar dan berwarna terang.
  • Jika mulai merasa pusing atau lemas, segera cari tempat yang lebih sejuk.

2. Dehidrasi

Saat cuaca panas, tubuh lebih cepat kehilangan cairan melalui keringat. Jika tidak segera digantikan, bisa terjadi dehidrasi, yang ditandai dengan rasa haus berlebihan, lemas, pusing, dan urine berwarna gelap.

Pencegahan:

  • Minum cukup air setiap hari, minimal 2 liter.
  • Konsumsi makanan tinggi elektrolit seperti buah-buahan.
  • Hindari minuman berkafein atau beralkohol yang bisa memicu dehidrasi.

3. Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA)

Udara dingin dan lembap bisa mempermudah penyebaran virus penyebab ISPA, seperti flu dan batuk. Biasanya, penyakit ini muncul saat musim hujan atau peralihan musim.

Pencegahan:

  • Pakai masker saat berada di tempat umum.
  • Rutin cuci tangan dengan sabun.
  • Perbanyak asupan vitamin C untuk meningkatkan daya tahan tubuh.
  • Hindari kontak langsung dengan orang yang sedang flu atau batuk.

4. Demam Berdarah Dengue (DBD)

Saat musim hujan, genangan air menjadi tempat berkembang biaknya nyamuk Aedes aegypti, penyebab demam berdarah. Penyakit ini ditandai dengan demam tinggi, nyeri otot, munculnya bintik merah di kulit, hingga pendarahan ringan.

Pencegahan:

  • Rutin menguras tempat penampungan air.
  • Pastikan rumah bebas dari genangan air.
  • Gunakan kelambu atau obat anti-nyamuk.

5. Penyakit Kulit (Infeksi Jamur dan Biang Keringat)

Cuaca yang terlalu panas dan lembap membuat kulit lebih mudah mengalami iritasi, terutama di area yang tertutup. Infeksi jamur atau biang keringat bisa muncul akibat keringat yang terperangkap.

Pencegahan:

  • Mandi secara rutin, terutama setelah berkeringat.
  • Gunakan pakaian berbahan katun yang menyerap keringat.
  • Hindari memakai pakaian basah terlalu lama.

6. Gangguan Pencernaan

Saat cuaca ekstrem, makanan lebih cepat terkontaminasi bakteri, yang bisa menyebabkan diare, muntah, dan sakit perut.

Pencegahan:

  • Pastikan makanan selalu dalam kondisi matang dan bersih.
  • Hindari makanan yang sudah terpapar udara terlalu lama.
  • Selalu cuci tangan sebelum makan.

7. Asma

Perubahan suhu yang mendadak bisa menjadi pemicu serangan asma, terutama bagi mereka yang memiliki riwayat penyakit ini. Udara dingin, debu, dan polusi dapat memperburuk kondisi saluran pernapasan.

Pencegahan:

  • Hindari paparan asap, debu, atau udara dingin secara langsung.
  • Selalu siapkan inhaler jika memiliki asma.
  • Pastikan ventilasi rumah tetap bersih dan bebas debu.

8. Kram Panas (Heat Cramps)

Saat tubuh kehilangan terlalu banyak elektrolit akibat berkeringat, otot bisa mengalami kram panas, terutama di kaki dan tangan.

Pencegahan:

  • Minum air yang mengandung elektrolit setelah beraktivitas berat.
  • Konsumsi makanan kaya mineral seperti pisang dan kacang-kacangan.
  • Lakukan peregangan sebelum dan sesudah olahraga.

9. Hipertermia pada Anak

Anak-anak lebih rentan mengalami hipertermia, yaitu kondisi di mana tubuh mereka kesulitan menyesuaikan suhu dengan lingkungan. Biasanya terjadi saat mereka terlalu lama berada di tempat yang panas.

Pencegahan:

  • Pastikan anak cukup minum air.
  • Jangan biarkan anak bermain di luar saat suhu sangat tinggi.
  • Kenakan pakaian yang nyaman dan ringan.

10. Leptospirosis

Saat banjir, air kotor yang terkontaminasi urine hewan bisa menyebarkan bakteri penyebab leptospirosis. Penyakit ini bisa menyebabkan demam tinggi, nyeri otot, hingga komplikasi serius.

Pencegahan:

  • Hindari berjalan di air banjir tanpa perlindungan.
  • Gunakan sepatu bot dan sarung tangan jika harus membersihkan genangan air.
  • Jaga kebersihan lingkungan agar tidak menjadi tempat berkembang biaknya tikus.

Jaga Kesehatan di Tengah Cuaca Ekstrem

Perubahan cuaca memang tak bisa dikendalikan, tetapi kita bisa melindungi diri dengan menerapkan pola hidup sehat dan menjaga kebersihan. Jika mengalami gejala penyakit akibat cuaca ekstrem, segera periksakan diri ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.

Untuk kemudahan konsultasi tanpa harus keluar rumah, gunakan layanan Ready Dokter dari CITO. Dapatkan layanan medis kapan saja dan di mana saja dengan solusi yang cepat dan terpercaya.

 

Innovation for Happiness