Tahun-tahun terakhir, chikungunya kembali menjadi perhatian dunia medis. Penyakit yang ditularkan nyamuk Aedes Aegypti dan Aedes Albopictus ini tidak bisa lagi dianggap sepele. Data WHO (2025) menyebut meski angka kematian rendah, komplikasi jangka panjang seperti nyeri sendi kronis, kelelahan, hingga gangguan saraf bisa terjadi.
Apa Itu Chikungunya?
Chikungunya adalah penyakit akibat infeksi virus yang pertama kali terdeteksi di Tanzania tahun 1952. Hingga kini, kasusnya sudah menyebar di lebih dari 100 negara. Gejala utama berupa demam tinggi mendadak disertai nyeri sendi parah, membuat penderita sulit beraktivitas. Nama penyakit ini berasal dari bahasa Kimakonde yang berarti membungkuk, menggambarkan postur penderita saat merasakan nyeri (WHO, 2025)
Fakta Chikungunya yang Sering Diremehkan
- Lebih dari sekadar demam
Pasien sering mengalami sakit kepala berat, konjungtivitis, kelelahan ekstrem, hingga nyeri otot. Gejalanya kerap dikira flu atau demam berdarah (WHO, 2025). - Nyeri sendi kronis bisa berlangsung lama
Studi terbaru menunjukkan 40% penderita masih merasakan nyeri lebih dari setahun setelah sakit (Talib et al., 2024). - Adaptasi virus terhadap lingkungan
Varian baru dapat ditularkan Aedes albopictus yang mampu hidup di iklim sejuk, memperluas wilayah risiko (WHO, 2025). - Dampak terhadap kesehatan mental
Rasa sakit berkepanjangan dan gangguan tidur memicu depresi serta kecemasan (Arxiv, 2024). - Risiko pada kehamilan
Penularan dari ibu ke bayi saat persalinan bisa menyebabkan komplikasi serius seperti ensefalopati neonatal (WHO, 2025). - Komplikasi organ penting
Meski jarang, infeksi dapat menyerang jantung, saraf, dan mata pada pasien dengan penyakit bawaan. - Kasus global terus meningkat
Hingga pertengahan 2025, ada lebih dari 410.000 kasus di Amerika dengan ratusan kematian (PAHO, 2024). - Belum ada terapi spesifik
Terapi masih fokus meredakan gejala. Vaksin sudah ada, tapi distribusinya masih terbatas (WHO, 2025).
Cara Mencegah Chikungunya
- Singkirkan air tergenang di pot, ban bekas, ember, dan talang.
- Gunakan repelan, pakaian panjang, kelambu, dan kasa jendela.
- Jaga kebersihan rumah serta ventilasi agar nyamuk sulit berkembang.
- Perhatikan status epidemi saat bepergian ke wilayah tropis atau subtropis.
CITO Laboratorium Medis dan Klinik Utama menyediakan layanan modern mulai dari Home Service untuk pemeriksaan dan vaksinasi di rumah hingga Ready Dokter untuk konsultasi langsung. Setiap tanggal 9 & 10, tersedia diskon 20% di semua cabang. Dengan layanan ini, orang tua muda bisa lebih mudah melindungi keluarga dari ancaman penyakit menular seperti chikungunya.
Innovation For Happiness
REFERENSI
- (2025). Chikungunya: Key Facts.
- (2025). Epidemiological Update: Chikungunya.
- (2024). Chikungunya in the Americas.
- Talib, A., Shah, R. R., Atique, R. et al. (2024). Chikungunya: The Silent Threat in the Shadows. Arxiv Preprint.
- (2025). New Guidelines for Clinical Management of Arboviral Diseases.
Recent Comments